Anda mulai bisa memperkenalkan MPASI (Makanan
Pendamping Air Susu Ibu) kepada bayi Anda setelah ia berusia 6 bulan. Hingga
usianya 6 bulan, asupan terbaik untuknya adalah ASI Eksklusif.
Ketika bayi sudah siap menerima MPASI, biasanya ia
akan memberikan “sinyal”, alias tanda-tanda, diantaranya:
- Kekuatan kepala: ia sudah bisa menahan kepalanya
dalam posisi tegak dengan stabil.
- Untuk bisa menyimpan makanan dalam mulutnya untuk kemudian ditelan, bayi
harus mulai berhenti menggunakan lidahnya untuk mendorong makanan keluar dari
mulutnya.
- Duduk dengan baik sambil bersandar: untuk bisa menelan dengan baik, tentu
saja bayi harus sudah bisa duduk dengan tegak, walaupun dengan bersandar.
- Pada sebagian bayi, seringkali mereka akan terlihat “kelaparan”, walaupun
sudah 8-10 minum ASI/Sufor dalam sehari.
- Mulai tertarik dengan makanan Anda
Hal yang perlu diperhatikan dalam
pengenalan MPASI adalah sebagai berikut:
- MPASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2
-3 sendok pada saat pertama, dan jumlahnya bisa ditambah seiring
perkembangan bayi, agar terbiasa dengan teksturnya.
- Pemberian MPASI dilakukan di sela-sela pemberian
ASI dan dilakukan secara bertahap pula. Misalnya untuk pertama 1 kali
dalam sehari, kemudian meningkat menjadi 3 kali dalam sehari.
- Tepung beras sangat baik digunakan sebagai bahan
MPASI karena sangat kecil kemungkinannya menyebabkan alergi pada bayi.
Tepung beras yang baik adalah yang berasal dari beras pecah kulit yang
lebih banyak kandungan gizinya.
- Pengenalan sayuran sebaiknya didahulukan daripada
pengenalan buah, karena rasa buah yang lebih manis lebih disukai bayi,
sehingga jika buah dikenalkan terlebih dahulu, dikhawatirkan akan ada
kecenderungan bayi untuk menolak sayur yang rasanya lebih hambar. Sayur
dan buah yang dikenalkan pun hendaknya dipilih yang mempunyai rasa manis.
- Hindari penggunaan garam dan gula. Utamakan
memberikan MPASI dengan rasa asli makanan, karena bayi usia 6-7 bulan,
fungsi ginjalnya belum sempurna. Untuk selanjutnya, gula dan garam bisa
ditambahkan tetapi tetap dalam jumlah yang sedikit saja. Sedangkan untuk
merica bisa ditambahkan setelah anak berusia 2 tahun.
- Untuk menambah cita rasa, MPASI bisa menggunakan
kaldu ayam, sapi, atau ikan yang ANda buat sendiri, serta bisa juga
disertakan berbagai bumbu seperti daun salam, daun bawang, seledri.
- Jangan terlalu banyak mencampur banyak jenis
makanan pada awal pemberian MPASI, namun cukup satu per satu saja. Berikan
dulu dalam 2-4 hari untuk mengetahui reaksi bayi terhadap setiap makanan
yang diberikan, untuk mengetahui jika ia memiliki alergi terhadap makanan
tertentu.
- Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi
pemicu alergi seperti telur, kacang, ikan, susu dan gandum.
- Telur bisa diberikan kepada bayi sejak umur 6
bulan, tetapi pemberiannya bagian kuning terlebih dahulu, karena bagian
putih telur dapat memicu reaksi alergi.
- Madu sebaiknya diberikan pada bayi usia lebih
dari 1 tahun karena madu seringkali mengandung suatu jenis bakteri yang
bisa menghasilkan racun pada saluran cerna bayi yang dikenal sebagai
toksin botulinnum (infant botulism).
- Pengolahan MPASI harus higienis dan alat yang
digunakan juga diperhatikan kebersihannya.
Tahapan pengenalan MPASI:
Mulai usia 6 bulan
Tekstur makanan : semi cair.
Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit yang
diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula bubur susu dalam jumlah sedikit
demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras yang
dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan
tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning.
Mulai pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang
dhaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang disarankan yaitu: zicchini, pisang,
pir, alpukat, jeruk.
Pemberian ASI atau susu formula di selang seling waktu
makan utama.Untuk kebutuhan susu/cairan dihitung dari kebutuhan cairan per usia
dan berat badan bayi. Kebutuhan cairan pada usia bayi trimester pertama sekitar
150cc/hari/berat badan.Trimester kedua sebesar 125cc/kg BB/hr dan trimester
ketiga 110 cc/kg BB/hr.Contoh usia 12 bulan bb 10 kg, kebutuhan cairan sebesar
110 cc x 10 kg = 1.100 cc
Mulai usia 7 bulan
Perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi
padat) yaitu bubur tim saring. Coba terus seandainya bayi menolak atau muntah
karena tahapan ini harus dilaluinya. Jika tidak nanti bayi akan malas
mengunyah.
Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di
usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang.
Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi
bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring.
Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus,
wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah, timun suri, peach.
Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam/sapi,
tahu, tempe.
Mulai usia 9 bulan
Mulai dikenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek,
lauk pauk dengan sayuran seperti sup.
Pada usia lebih dari 1 tahun, anak sudah bisa
mengkonsumsi makanan keluarga.
Contoh Jadwal Pemberian MPASI
Sebagai acuan, untuk memberikan MPASI kepda si kecil,
Anda bisa melihat jadwal di bawah ini. Jadwal ini bukan acuan baku , hanya
untuk memberikan gambaran. Silahkan sesuaikan dengan kondisi buah hati Anda…
Untuk Bayi Usia 6-7 bulan:
06.00 : ASI/ susu formula.
08.00 : biskuit yang diencerkan dengan air/ASI/susu
formula.
10.00 : buah.
12.00 : bubur susu.
13.00 : ASI/ susu formula.
14.00 : biskuit yang diencerkan dengan air/ ASI/ susu
formula.
16.00 : ASI/ susu formula.
18.00: Bubur susu.
19.00 : ASI/susu formula.
Untuk Bayi Usia 7-8 bulan:
06.00 : ASI/ susu formula.
08.00 : biskuit/ bubur susu.
10.00 : buah.
12.00 : bubur saring.
13.00 : ASI/ susu formula.
14.00 : bubur susu.
16.00 : ASI/ susu formula.
18.00 : bubur saring.
19.00 : ASI / susu formula.
Untuk Bayi Usia 9-12 bulan:
06.00 : ASI/ susu formula.
08.00 : bubur susu.
10.00 : buah.
12.00 : bubur tim/ nasi lembek.
13.00 : ASI/ susu formula.
14.00 : bubur susu/ biskuit/ snack.
16.00 : ASI/ susu formula.
18.00 : Nasi tim/ nasi lembek.
19.00 : ASI/ susu formula.
Apa Tanda Si Kecil Sudah Kenyang?
Berikut tanda-tanda yang bisa menjadi ukuran ketika
bayi Anda kenyang…
- Duduk bersandar di kursinya
- Berpaling setiap kali Anda sodorkan makanan
- Mulai memainkan makanan atau sendoknya
- Tidak mau membuka mulutnya