Jumat, 31 Agustus 2012

Seputar Berat Badan Anak



Dibandingkan hal-hal lain, para ibu baru lebih khawatir akan berat badan bayinya.  Wajar saja, sebab berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi.

Namun, jangan sampai kekhawatiran ini membuat anda membanding-bandingkan berat badan bayi anda dengan bayi orang lain.  “Kok, anak tetangga lebih montok dari anakku ya?! Padahal umurnya kan hanya selisih 2 minggu”, misalnya.  Ya memang tidak harus sama. 

Ada bayi yang montok, tapi ada juga yang cenderung langsing dan panjang meskipun intake mereka sama.  Jangan khawatir, bayi langsing pun dapat sama sehatnya dengan bayi yang tampak montok.
Berat badan bayi ketika lahir dipengaruhi oleh kesehatan dan pola makan ibu ketika hamil, faktor genetik, jender, maupun ras.  Selama minggu pertama setelah lahir, berat badan bayi akan turun sebanyak 5-8% dari berat lahirnya.  Hal ini karena bayi anda sedang beradaptasi dengan “dunia”nya yang baru dan selama proses itu ia kehilangan sedikit cairan tubuhnya.  Tetapi jangan khawatir, 2 sampai 3 minggu berikutnya berat badannya akan kembali ke berat ketika lahir.  Untuk itu anda harus memastikan bahwa ia memperoleh asupan makanan yang cukup.
  • Jika anda memberinya ASI, pastikan mulut bayi anda menempel dengan tepat pada puting anda.  Sangat sulit untuk berlebihan memberi makan (susu) kepada bayi yang minum ASI, tapi bayi anda mungkin mengalami kurang “makan” jika perlekatan mulut bayi pada puting anda tidak tepat.
  • Jika anda terpaksa memberinya susu formula, anda harus teliti dengan takarannya.  Pemberian susu formula dengan konsentrasi yang pekat akan membuat bayi anda kelebihan berat badan
Dari sebuah penelitian, diketahui bahwa pemberian ASI pada bayi dapat mencegah terjadinya pola makan berlebihan (overeating) ketika ia dewasa.  Pemberian ASI selama 3-5 bulan akan menurunkan resiko obesitas pada balita sebanyak 35%.  Hal ini kemungkinan disebabkan karena ASI yang dihasilkan pada awal menyusui (fore-milk) berkadar lemak rendah, lalu lambat laun mengental.  Dengan kata lain, bayi ASI lebih dulu dikenyangkan oleh ASI pertama yang relatif low-fat.  Sementara bayi susu formula memperoleh susu yang berlemak penuh sepanjang waktu makannya.

Penting untuk diingat bahwa berat badan bukan satu-satunya indikator kesehatan bayi.  Panjang badan (tinggi) dan lingkar kepala bayi juga harus diukur, lalu dibandingkan dengan berat badan untuk melihat apakah proposional atau tidak.  Untuk itu setidaknya satu bulan sekali, anda harus membawa bayi anda ke dokter atau posyandu.  Ukuran-ukuran tersebut akan dicantumkan dalam Kartu Menuju Sehat.  Melalui KMS tersebut anda dapat memantau kesehatan dan tumbuh kembang si kecil.  KMS ini tidak bisa diremehkan sebab selain untuk record kesehatan balita, KMS mulai menjadi salah satu syarat bagi anak yang akan masuk sekolah dasar.

Penting untuk diingat bahwa berat badan bukan satu-satunya indikator kesehatan bayi.  Panjang badan (tinggi) dan lingkar kepala bayi juga harus diukur, lalu dibandingkan dengan berat badan untuk melihat apakah proposional atau tidak.  Untuk itu setidaknya satu bulan sekali, anda harus membawa bayi anda ke dokter atau posyandu.  Ukuran-ukuran tersebut akan dicantumkan dalam Kartu Menuju Sehat.  Melalui KMS tersebut anda dapat memantau kesehatan dan tumbuh kembang si kecil.  KMS ini tidak bisa diremehkan sebab selain untuk kesehatan balita, KMS mulai menjadi salah satu syarat bagi anak yang akan masuk sekolah dasar.

Pemberian makanan padat pertama dilakukan setelah bayi berumur 6 bulan.  Kalaupun anda terpaksa memberinya makanan padat lebih cepat, tunggulah setelah 4 bulan.  Pada saat si kecil mulai memperoleh makanan padatnya, anda dapat memperkenalkannya susu formula.  Sampai titik tertentu, ukuran tubuh si kecil memang ditentukan oleh faktor genetik.  Akan tetapi seiring dengan pertambahan usianya, faktor pola makan dan olah tubuh juga berrpengaruh.  Adalah hal yang normal, bila berat badan anak anda berflukuasi dalam jangka pendek.  Mungkin berat badannya akan sedikit berkurang ketika nafsu makannya sedang turun.  Sebaliknya, ketika nafsu makannya sedang baik, berat badannya naik dengan cepat.  Aktivitas sehari-hari balita juga berpengaruh pada kenaikan berat badannya.  Bayi yang mulai merangkak di usia 6 bulan, kenaikan berat badannya akan melambat bila dibandingkan dengan bayi usia 10 bulan yang belum mulai merangkak.

Hingga usia 2 tahun, si kecil anda masih membutuhkan banyak energi.  Oleh karena itu, beri ia susu yang full-fat.  Hindari makanan-makanan “kosong” energi, seperti makanan yang terlalu manis, permen, minuman ringan, karena makanan tersebut dapat membuat balita anda kelebihan berat badan.  Beri kesempatan bayi/balita anda untuk lebih aktif, misalnya dengan membiarkannya merangkak-rangkak ke seluruh bagian rumah, atau mengajak balita anda ke arena bermain/olahraga.  Jika ternyata balita anda kelebihan berat badan, jangan lakukan diet padanya.  Selain berkonsultasi dengan dokter, sebaiknya anda juga membuatnya melakukan olah tubuh secara teratur. 

semoga bermanfaat
GBU

Tidak ada komentar: